INJIL
.co
christian
online
Injil

Hermeneutik/Penutup

Dari Injil

Langsung ke: navigasi, cari


Pengantar ke dalam Hermeneutik Alkitabiah

Prinsip-prinsip Penafsiran Alkitab yang Bertanggungjawab


Buku "Pengantar ke dalam Hermeneutik Alkitabiah" ini berisi prinsip-prinsip penafsiran Alkitab yang bertanggung jawab. - YLSA -

Pengantar ke dalam
Hermeneutik Alkitabiah

Daftar Isi
Kata Pengantar

Bab I Pendahuluan
Bab II Alat-Alat Bantu Hermeneutik
Bab III Hermeneutik Dalam Sejarah
Bab IV Prinsip-Prinsip Hermeneutik
Bab V. Prinsip-Prinsip Umum
Bab VI Prinsip-Prinsip Khusus
Bab VII Pendekatan Hermeneutik
Bab VIII Penutup
Daftar Kepustakaan

Cetak halaman ini | Facebook | Twitter

Penyusun:

Dra. Yulia Oeniyati Buffet, M.Th.

Untuk penggandaan buku ini mohon kesediaannya meminta ijin kepada penyusun buku.

© Yulia Oeniyati Buffet

1997, 1999, 2001

Pengantar ke dalam Hermeneutik Alkitabiah; Prinsip-prinsip Penafsiran Yang Bertanggungjawab

E-mail: <yulia(at)in-christ.net>

Kotak Pos 25/SLONS

Surakarta, 57135



Pengantar ke dalam Hermeneutik Alkitabiah -- Bab VIII

Bab VIII

PENUTUP

Apakah pentingnya mengaplikasikan kebenaran Firman yang sudah kita pelajari? Bagaimana caranya?

MENERAPKAN HASIL PENAFSIRAN ALKITAB

Sebenarnya bagian yang paling penting dari seluruh prinsip Hermeneutik adalah tujuan aplikasi/penerapan, karena kita harus ingat bahwa tujuan utama Hermeneutik adalah melaksanakan Firman Tuhan yang telah kita pelajari dan tafsirkan tsb.

A. Pentingnya Mengaplikasikan Hasil Penafsiran

Seseorang dapat belajar dan mengerti banyak tentang teori bagaimana menafsir dengan baik dan benar secara sistematis. Tapi seseorang baru bisa dikatakan mengerti dengan sungguh-sungguh kalau ia akhirnya memberikan respon terhadap apa yang ia pelajari.

Alkitab mempunyai dimensi rohani yang hanya akan memberi dampak pada hidup kita bukan hanya kalau kita menanggapinya secara intelektual, tetapi juga apabila kita akhirnya mempunyai kegairahan dan sukacita untuk melaksanakan apa yang kita pelajari.

Dilain pihak tuntutan Alkitab bukan "optional" tapi berotoritas. Allah bukan memberikan saran dan usulan, tapi perintah yang harus dilakukan. Pilihan yang diberikan kepada kita adalah kita mau taat atau tidak. Oleh karena itu mengerti Firman Tuhan secara teori belum membuktikan seseorang taat kepada Allah. Sampai kita melakukan/melaksanakan Firman Tuhan baru kita akan disebut sebagai "hamba yang setia."

B. Mengaplikasikan Kebenaran Firman Tuhan Dalam Kehidupan

Alkitab membawa berita kebenaran bukan hanya untuk kepentingan pribadi saja, tetapi untuk kepentingan orang-orang pada jaman dimana Alkitab ditulis dan juga untuk pembaca/penafsir Alkitab pada generasi jaman ini. Dari hasil penafsiran yang kita lakukan, kita harus bisa membawa kebenaran itu berbicara kepada diri kita, kepada masyarakat di sekitar kita, dan akhirnya kepada dunia modern ini. Untuk itu beberapa pertanyaan di bawah ini akan menolong kita melihat aplikasi lebih jelas:

Catatan:

Kata "saya" dalam pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dapat diganti dengan:

  1. Apakah ada contoh yang bisa saya teladani?
    keluarga saya
    teman saya
    gereja saya
    orang Kristen pada umumnya
    bangsa/negara saya
    dunia di mana manusia hidup
  2. Apakah ada dosa-dosa yang saya harus hindari?
  3. Apakah ada janji-janji Tuhan yang harus saya pegang?
  4. Apakah ada doa yang saya bisa lakukan?
  5. Apakah ada perintah yang harus saya ikuti?
  6. Apakah ada kondisi yang harus saya penuhi?
  7. Apakah ada ayat-ayat yang saya bisa hafalkan?
  8. Apakah ada kesalahan-kesalahan yang harus saya perbaiki?
  9. Apakah ada tantangan yang harus saya hadapi?

Apabila kebenaran Firman Tuhan yang kita pelajari itu sepertinya tidak dapat diterapkan secara langsung, tanyakan pertanyaan-pertanyaan ini:

  • Apakah si penulis menyatakan suatu kebenaran/prinsip yang bersifat umum?
  • Mengapa kebenaran/prinsip Firman Tuhan itu diberikan?
  • Apakah ada latar belakang yang lebih luas dari kebenaran itu?

Dari jawaban-jawaban pertanyaan tsb. kita dapat menilai:

  1. Apakah kita dapat menerapkan kebenaran itu pada situasi yang persis sama dengan yang dihadapi orang-orang dalam bagian Alkitab tsb.?

  2. Apakah kita dapat menerapkan kebenaran itu pada situasi yang hampir sama/mirip?

  3. Apakah kita dapat menerapkan kebenaran itu pada situasi yang sama sekali berbeda?

C. Petunjuk-petunjuk Praktis

Pekerjaan menafsir hanya dapat dilakukan kalau Tuhan memberi kekuatan kepada penafsir. Pekerjaan penafsir akan gagal kalau ia mulai mengandalkan kekuatannya sendiri. Oleh karena itu pekerjaan menafsir tidak mungkin dikerjakan tanpa doa, perenungan akan kasih Tuhan dan persiapan yang baik. Berikut ini adalah petunjuk-petunjuk praktis untuk melaksanakan tugas penafsiran dengan baik:

  1. BUAT RENCANA. dengan menentukan bagian Alkitab mana yang akan anda pelajari. persiapkan semua alat-alat yang diperlukan untuk menafsir.
  2. MULIAI DENGAN BERDOA. Mintalah Roh Kudus, Sang Iluminator agar Ia memberikan pencerahan pada Alkitab yang anda pelajari.
  3. BACA, BACA, BACA. Bacalah teks Alkitab berulang-ulang dan teliti sehingga betul-betul kita mengetahui semua informasi di dalamnya.
  4. MEMBUAT CATATAN. Catatlah kata-kata/frasa/kalimat yang anda tidak/kurang mengerti. Catat juga penemuan-penemuan yang anda dapatkan selama membaca teks tsb.
  5. BACA, BACA, BACA. Membaca ada sbagian terbesar ari seluruh pekerjaan menafsir. Membaca informasi tentang latar belakang penulisan kitab dan dunia dimana penulis Alkitab hidup (sosial, politik, ekonomi dan budaya). Juga jangan segan-segan membuka kamus-kamus bahasa (juga bahasa aslinya), untuk menemukan arti etimologis dan kata/frasa yang sarat dengan arti.
  6. APLIKASIKAN PRINSIP-PRINSIP HERMENEUTIK. Menguasai prinsip menafsir akan mengurangi setengah dari kesulitan yang kita temui dalam seluruh proses penafsiran.
  7. MENCATAT DENGAN TELITI. Mencatat akan mengembangkan ingatan anda terhadap semua hal yang anda telah pelajari dan temukan. Lakukan pencatatan secara sistematis untuk menolong anda memberikan hasil yang terbaik.
  8. KONSULTASI DENGAN MENGECEK KEBENARANNYA. Konsultasikan kebenaran anda dengan buku-buku hasil tafsiran dari orang-orang ahli yang cinta Tuhan untuk mengecek apakah ada yang kurang tepat atau apakah ada yang terlewat.
  9. BERDOA UNTUK APLIKASI. Minta kepada Tuhan agar kebenaran yang anda temukan itu menjadi bagian dari kehidupan anda dengan cara melaksanakan apa yang Tuhan ingin anda lakukan.
  10. MENGUCAP SYUKUR. Memuji Tuhan atas kebaikanNya, karena Ia berkenan membicara kepada anda dan memberikan kebenaran-kebenaranNya untuk anda laksanakan. Apabila anda sanggup melaksanakan FirmanNya, itu semata-mata adalah karena anugerahNya.

Sumber Bacaan:

  1. T. Norton Sterrett, How to Understand Your Bible – (Hal. 171-179)
  2. Jack Kuhatschek, Menerapkan Alkitab Secara Praktis
  3. David Thompson, Bible Study that Works